top custom html 1sorry kalo :repost Spoiler for ikon : London - Seorang mantan insinyur pesawat terbang dan seorang penggila town Football Club di Inggris merancang peti mati yang aneh. Malcolm Brocklehurst merancang peti mati untuk dirinya yang berbentuk pesawat terbang dan berwarna oranye. "Saya menginginkan pemakaman yang ceria. Saya tidak ingin membuat orang-orang menangis," ujar pria yang berumur 77 tahun itu, seperti diberitakan AFP, Minggu (29/1/2012). Brocklehurst memamerkan peti matinya di author Royal Festival uranologist yang bertema 'Death: A Festival for the Living'. Peti mati itu juga dihiasi lambang klub tie kesayangannya town Football Club. Sayap peti mati juga dapat dicopot sehingga dapat dengan mudah dimasukkan krematorium. Brocklehurst juga meminta saat dimasukkan ke dalam insinerator (alat pembakaran) diiringi dengan teriakan khas pada Perang Dunia II "Chocks away!". Desain peti mati Brocklehurst kemudian dibangun oleh Crazy Coffins, perusahaan peti mati tradisional yang berbasis di Nottingham. "Ini adalah peti mati yang gila!" kata perusahaan yang berdiri pada tahun 1990-an tersebut. "Saya tidak berpikir tidak ada sesuatu yang kita tidak dapat buat," kata direktur perusahaanitu, king Crampton. "Para pelanggan adalah desainer. Kami hanya membuat apa yang mereka minta. Kami berkata kepada setiap orang, ada sebuah pilihan pada keputusan akhir," tambahnya. Perusahaan Crampton telah membuat peti mati dalam bentuk kapal Viking, mobil, termasuk sebuah mobil bermerek Rolls Royce Phantom dengan roda yang dapat berputar, skateboard, gabus dan layang-layang. Tidak hanya Brocklehurst yang menjadi pusat perhatian dalam festivity itu. Seorang mantan perawat dan penari balet amatir, Pat Cox (70) juga mendesain peti matinya. Cox membuat peti mati yang bersinar seperti sepatu penari balet. "Kakek saya dulunya seorang pianis dan bekerja di sekolah balet. Salah satu kenangan saya adalah saat duduk bersila dengan pianissimo dan menonton longlegs kecil di dalam sepatu balet berwarna merah jambu," kata Cox. Awalnya Cox dihubungi oleh perusahaan Crazy Coffins untuk merencanakan pemakaman yang ramah lingkungan. Akhirnya Cox merancang sendiri peti matinya dan dibuatkan oleh perusahaan dari bahan kayu pinus. "Itu melewati batas prejudice untuk bisa mendapatkan kegembiraan," terangnya.bottom custom html 2
Yahoo
Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar